Kamis, 03 Oktober 2013

#punishment kamisan #1 - Review buku - Kappa






 
Judul               : Kappa
Penulis           : Ryunosuke Akutagawa
Penerbit         : interprebook, KPP(Kelompok Penerbit Pinus)
Tahun terbit    : 2009
ISBN               : 978-979-18388-4-9


Novel yang ditulis oleh Ryunosuke Akutagawa ini adalah tergolong pendek dengan jumlah 121 halaman saja dari 144 halaman. Selebihnya adalah kisah tentang penulis yang membuat novel ini dalam waktu dua minggu.

Penulis kemudian bunuh diri tidak lama setelah cerita Kappa ini dimuat dalam Majalah Kazio edisi Maret 1927. Penulis bunuh diri pada tanggal 24 juli 1927.


Kappa sendiri adalah sebuah dongeng yang berasal dari Jepang. Akutagawa mencoba menuliskan sebuah cerita tentang negeri Kappa, sebuah negeri yang sangat berbeda dengan negeri manusia-- yang dalam buku ini adalah Jepang yang tidak lain adalah negeri tempat asal Akutagawa.

Kappa adalah makhluk mitos yang keberadaanya masih diragukan. Dalam buku ini digambarkan Kappa memiliki tinggi tubuh kurang lebih satu meter, memiliki rambut pendek dan jarang, kaki dan tangannya pun berbulu. Kappa memiliki cawan berbentuk oval di kepalanya, seiring bertambahnya usia maka cawan ini perlahan-lahan semakin mengeras. Kulit kappa serupa dengan kulit bunglon yang bisa berubah warna untuk berkamuflase menyerupai lingkungannya. Kappa juga memiliki kantung di perutnya seperti kangguru. Kappa memiliki cadangan lemak di bawah kulitnya sehingga tidak memerlukan pakaian meskipun hidup di lingkungan bersuhu dingin.

Novel ini adalah novel satire--sebuah sindiran-- yang membandingkan kehidupan manusia dan kehidupan Kappa. Dunia yang nyaris berbanding terbalik dengan negeri manusia. Hal-hal yang dianggap serius di dunia manusia justru dianggap sebagai sesuatu yang lucu di dunia Kappa. Dalam novel ini pun digambarkan betapa sensitifnya perasaan Kappa. Begitu sensitifnya perasaan Kappa sehingga bisa mati hanya karena disebut kodok.

Kisah ini bermula dari seorang manusia yang tidak sengaja terbawa masuk ke dunia Kappa. Di dunia Kappa, manusia menjadi seorang tamu yang dilindungi dan dihormati, seperti seorang turis yang datang ke sebuah negara asing. Lalu manusia ini tinggal selama beberapa bulan di dunia Kappa. Dari manusia inilah Akutagawa menceritakan seperti apakah dunia Kappa ciptaannya.

Berikut adalah contoh keadaan dunia Kappa yang digambarkan penulis dalam buku ini.

Kappa memiliki bahasa mereka sendiri. Tidak ada pengangguran di dunia Kappa karena semua pengangguran disembelih dan dagingnya dijual untuk dimakan; hal ini mungkin terjadi karena di dunia Kappa ada undang-undang yang mengatur penyembelihan buruh--yaitu buruh-buruh yang di PHK dan kehilangan pekerjaan.

Di dunia Kappa, yang betina lah yang menjadi superior dalam urusan asmara. Kappa betina mengejar-ngejar kappa jantan adalah suatu kewajaran, seringkali kappa jantan tampak seperti korban yang tak berdaya akan superioritas kappa betina. Kappa betina diciptakan dari sebagian otak kappa jantan, bukan dari iga sebelah kiri. Dan dalam urusan kelahiran, bayi kappa punya hak untuk memilih dilahirkan atau tidak. Dalam hal ini setiap bayi yang akan lahir, mereka akan ditanya dulu apakah ia mau dilahirkan atau tidak. Di dunia kappa, bayi kappa yang baru lahir sudah bisa berjalan dan berbicara.

Kelebihan buku ini: Akutagawa bisa menyajikan sebuah cerita tentang dunia Kappa yang menggelitik dan kadang menohok pembaca. Sebuah buku yang kaya nilai dan cukup padat--untuk buku yang hanya setebal 121 halaman.

Kekurangan: bahasanya agak membingungkan bagi saya, mungkin ada pada masalah penerjemahan, atau mungkin ini memang bahasa asli yang digunakan si penulis, karena buku ini ditulis pada akhir masa hidup Ryunosuke Akutagawa sebelum bunuh diri. Dan juga dari halaman 122 sampai 144 buku ini justru menjelaskan jalan hidup penulis, yang menurut saya terlalu panjang.

2 komentar:

  1. Hohohoho akhirnya dia menyelesaikan tugasnya juga :P

    BalasHapus